PROPOSAL KERJA PRAKTEK
ANALISIS PERINGKAT KINERJA OPERATOR PADA MESIN LAS DALAM PEMBUATAN
GEROBAK SORONG DI CV SARANA ADI PUTRA
Disusun
Oleh:
MARGASATRIA
ADI MOHAMAD
39413827
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2015
I.
JUDUL
ANALISIS
PERINGKAT KINERJA OPERATOR PADA MESIN LAS DALAM PEMBUATAN GEROBAK SORONG DI CV
SARANA ADI PUTRA
II.
PERSONALIA
2.1 PELAKSANA : MARGASATRIA ADI MOHAMAD
Mahasiswa
semester 5 (Lima) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Depok.
2.2 PEMBIMBING :
III.
LATAR BELAKANG
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong setiap perusahaan saling
bersaing untuk meningkatkan hasil produksinya untuk terus bertahan dalam
persaingan dunia industri. Dengan demikian perusahaan harus berkembang dengan
pesat, banyak faktor yang
membuat perusahaan dapat berkembang dengan baik. Manajemen, proses produksi,
dan pemasaran yang dilaksanakan dengan baik dapat menentukan dalam perkembangan
perusahaan.
Pada perusahaan manufaktur, pengendalian kualitas
produk mempunyai peranan yang sangat penting demi menjaga kualitas produk di
mata konsumen. Dalam persaingan yang semakin ketat, peranan kualitas produk
perusahaan akan semakin besar sehingga kualitas produk tidak dapat diabaikan
bila perusahaan ingin mendapatkan perkembangan yang positif pada masa yang akan
datang.
CV SARANA ADI PUTRA,
merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan perangkat alat-alat kebersihan, dalam penelitian ini penulis ingin
meneliti tentang pembuatan gerobak sorong dengan melihat dari kinerja operator mesin las. Perusahaan melakukan pengendalian
terhadap kualitas dari produk yang dihasilkan. Untuk mendapatkan
suatu kualitas yang baik maka perusahaan perlu melakukan peningkatan kualitas kerja operator, perusahaan
menetapkan standard-standard kerja terhadap pengguanaan mesin press,
standard yang sudah ditentukan pada perusahaan CV SARANA ADI PUTRA.
IV.
IDENTIFIKASI MASALAH
Produk yang dihasilkan oleh CV SARANA ADI PUTRA
memiliki tingkat produksi yang baik karena kualitas produk berpengaruh dengan
hsil penjualannya. Kualitas produk tidak luput dari campur tangan seorang
operator yang produktif dan terlatih, maka dipergunaka metode yang dapat
mengetahui seberapa besar produktivitas operator terebut. Metode yang dapat
menghitung produktivitas operator adalah performance
rating (Peringkat Kinerja Operator).
V.
PEMBATASAN MASALAH
Kerja praktek dilaksanakan di CV SARANA ADI
PUTRA, Jalan Kebon Nanas Utara No.22 Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta
Timur. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati dan menganalisis
produktivitas dan kinerja operator pada proses produksi dan pengolahan data
dilakukan pada Maret 2016 sampai April 2016.
VI.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
hasil penulisan diatas bahwa penulis dapa merumuskan masalah penulisan ilmiah
tentang produktivitas seorang operator dalam menyelesaikan produksinya
menggunakan mesin las yaitu bagaimana mengukur tingkat produktivitas pekerjaan
dengan dua orang operator berbeda dengan jenis pekerjaan dan mesin yang sama.
VII.
TUJUAN PRAKTEK INDUSTRI
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek
ini adalah:
1.
Mempelajari proses produksi dari
produk CV SARANA ADI PUTRA.
2.
Mengetahui hasil produksi yang
dihasilkan dan mempelajari tingkat produktivitas pekerja.
VIII.
LANDASAN TEORI
Peringkat kinerja operator pada dasarnya untuk
menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat tempo dan
kecepatan kerja operator yang berubah-ubah (Wignjosoebroto, 1992). Pengukuran
waktu pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja.
Untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik dibutuhkan oleh seorang
operator normal (sudah terlatih). Bekerja dalam taraf yang wajar dalam suatu
sistem kerja yang terbaik (baku) pada saat itu. Secara umum, teknik-teknik
pengukuran waktu kerja dapat dikelompokkan atas:
1.
Secara
langsung:
a.
Pengukuran
waktu dengan jam henti
b.
Sampling
pekerjaan.
2.
Secara tidak
langsung:
a.
Data waktu
baku.
b.
Data waktu
gerakan, terdiri dari: Work Factor, Maynard Operation
Sequence Time (MOST), Motion Time Measurement (MTM), Basic
MotionTime(BMT).
Sequence Time (MOST), Motion Time Measurement (MTM), Basic
MotionTime(BMT).
Performance Ratting juga merupakan suatu aktifitas untuk menilai dan
mengevaluasi kecepatan operator. Tujuan performance rating juga untuk menormalkan waktu kerja yang disebabkan oleh ketidakwajaran.
Kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis pengukuran waktu kerja, antara lain:
1.
Pengukuran
secara langsung:
a.
Kelebihan:
praktis, mencatat waktu saja tanpa harus menggunakan pekerjaan kedalam
elemen-elemen pekerjaannya.
b.
Kekurangannya:
Membutuhkan waktu lebih lama dan biaya lebih mahal.
2.
Pengukuran
secara tidak langsung:
a. Kelebihan:
waktu relatif singkat, tanpa mencatat elemen-elemen gerakan pekerja satu
persatu, biaya lebih murah, kemampuan memprediksi suatu penyelesaian pekerjaan.
b. Kekurangan:
belum ada tabel data waktu gerakan yang menyeluruh, tabel yang digunakan adalah
untuk orang eropa, dan dibutuhkan ketelitian yang tinggi.
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W.Taylor sekitar abad 19 yang lalu.
Metoda ini terutama sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
berlangsung singkat dan berulang- ulang. (Wignjosoebroto, 1992). Sebelum
melakukan suatu pengukuran, terdapat langkahlangkah yang digunakan. Berikut ini
adalah langkah-langkah yang dilakukan.
1.
Penetapan
Tujuan Pengukuran. Tujuannya adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan,
berapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil
pengukuran.
2.
Melakukan
Penelitian Pendahuluan. Tujuannya adalah mempelajari kondisi kerja dan cara
kerja sehingga diperoleh usaha perbaikan, membakukan secara tertulis sistem
kerja yang dianggap baik, dan operator memerlukan pegangan baku.
3.
Memilih
Operator. Tujuannya adalah agar operator dapat berkemampuan normal dan dapat
diajak bekerja sama.
4.
Melatih
Operator.
5.
Mengurai
Pekerjaan Atas Elemen Pekerjaan Beberapa alasan yang menyebabkan pentingya
melakukan penguraian pekerjaan atas elemen. Memudahkan mengamati terjadinya
elemen yang tidak baku yang mungkin dilakukan pekerja, dan mengembangkan data waktu
baku standar setiap tempat kerja yang bersangkutan.
6.
Menyiapkan
Alat-Alat Pengukuran Alat-alat yang digunakan antara lain: jam henti (stopwatch),
lembar pengamatan, alat tulis, papan pengamatan.
IX.
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi yang digunakan
pada kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1.
Studi Lapangan
Studi
lapangan yang dilakukan pada kerja praktek ini meliputi pengamatan, peninjauan
dan mempelajari langsung proses produksi produk mabel, wawancara dengan
pihak-pihak terkait, dan dilanjutkan dengan menyusun laporan kerja praktek.
2. Studi Pustaka
Studi
pustaka yang dilakukan meliputi pengumpulan berbagai macam referensi terkait
judul yang diambil dari buku pada perpustakaan kampus, perusahaan, dan
lain-lain.
X.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal
kegiatan yang akan dilakukan penulis selama dan sampai penulisan ilmiah
selesai. Jadwal kegiatan kerja praktek yang akan dilakukan penulis di CV SARANA
ADI PUTRA telah terperinci sebagai berikut:
Kegitan
|
2016
|
|||||||
MARET
|
APRIL
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
1.
Persiapan ke lapangan, pengenalan dengan staff dn karyawan, serta
pengenalan lingkungan pabrik.
|
||||||||
2.
Mempelajari gambaran umum perusahaan.
|
||||||||
3.
Wawancara dan konsultasi dengan pihak terkait.
|
||||||||
4.
Mempelajari proses produksi dan pendistribusian produk.
|
||||||||
5.
Mengumpulkan data yang diperlukan
|
||||||||
6.
Menyelesaikan tugas dan melengkapi data yang dibutuhkan.
|
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Sutalaksana, Iftikar Z dkk.
2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB
Wignjosoebroto, Sritomo. 1992.
Ergonomi dan Studi Gerak. Surabaya: Guna Widya
Download File :
Komentar
Posting Komentar