Masalah energi merupakan
salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan. Semakin berkurangnya
sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi
alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup
menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang
diyakini sedang terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan
disebut-sebut juga merupakan dampak penggunaan energi minyak bumi yang
merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan
semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan
mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber energi baru yang
potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan
amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu
alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan.
Fakta-Fakta tentang
bencana yang disebabkan karena radiasi nuklir mulai dari yang terdahsyat yang
terjadi di Chernobyl, Ukraina serta yang terjadi di Fukushima, Jepang baru baru
ini menunjukkan bahwa pemanfaatan energy nuklir perlu sebuah tinjauan ulang.
Serta Memerlukan sebuah mitigasi bencana dalam penanganan bencana tersebut.
Ketenaganukliran
Nuklir adalah zat yang
bisa melepaskan oksigen dari udara atau zat yang dapat memecah partikel benda lain nya. Dalam fisika, fusi nuklir
(reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti atom
bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak.
bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak.
Ketenaganukliran adalah
hal yang berkaitan dengan pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi nuklir serta pengawasan kegiatan yang berkaitan
dengan tenaga dalam bentuk apapun yang dibebaskan dalam proses transformasi inti,
termasuk tenaga yang berasal dari sumber radiasi gelombang elektromagnetik dan
partikel bermuatan yang karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media
yang dilaluinya.
Fisi Nuklir
Secara umum, energi
nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti
atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Sebuah
inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah
menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam
ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium
yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.
Reaksi fisi uranium
seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih
ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk
membentuk reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang
sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi
pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di
dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi
dapat membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak
yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.
Dibandingkan dibentuk dalam
bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi dapat
dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang
terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa
dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat
diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin keamanannya dan energi
yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya
untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir
Energi yang dihasilkan
dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat dimanfaatkan
untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini
dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Salah satu bentuk
reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized water reactor/PWR)
yang skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang dihasilkan di dalam reaktor
nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar.
Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat
penukar panas (heat exchanger). Di sini uap panas dipisahkan dari air dan
dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin menghasilkan listrik,
sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju reaktor. Uap air dingin
yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa kembali ke dalam reaktor.
Untuk menjaga agar air
di dalam reaktor (yang berada pada suhu 300oC) tidak mendidih (air
mendidih pada suhu 100oC dan tekanan 1 atm), air dijaga dalam
tekanan tinggi sebesar 160 atm. Tidak heran jika reaktor ini dinamakan reaktor
air bertekanan
Dampak Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir
Setiap bahan kimia pasti
memiliki dampak positif maupun negative. Berikut ini merupakan dampak nuklir
terhadap lingkungan
Dampak Positif
Pertimbangan pemanfaatan
energi nuklir sebagai pembangkit listrik (PLTN) adalah penghematan penggunaan
sumberdaya nasional, mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi, batubara
dan gas bumi, mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan, serta
meningkatkan ketahanan dan kemandirian pasokan energi untuk mendukung
pembangunan nasional jangka panjang.
Pembangkit listrik
berbasis nuklir dianggap lebih ramah lingkungan daripada pembangkit listrik
berbasis bahan bakar minyak.Emisi karbon dioksida pembangkit energi nuklir
lebih rendah daripada batu bara, minyak bumi,gas alam,bahkan hidroenergi dan
pembangkit energi surya.Ketiga, alasan ekonomis.Harga listrik yang dihasilkan
nantinya akan lebih murah karena biaya produksi bisa ditekan. Sebagai
perbandingan, 1 kg uranium sebagai bahan baku nuklir,setara dengan 1.000 –
3.000 ton batu bara.
Dampak Negatif
Meskipun Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir banyak manfaatnya, akan tetapi jika suatu saat terjadi
kebocoran reactor nuklir akan berakibat fatal. Seperti yang terjadi
di Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Radiasi ledakan itu meledak dan
telontar 1500 meter ke udara, yang membuat radiasi paparan sampai jauh ke
Eropa. Selain memicu evakuasi ribuan warga dari sekitar lokasi kejadian, dampak
kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya
kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian. Bahkan sampai saat ini
daerah tersebut dibiarkan tanpa berpenghuni.
Sekitar 60% anak ukrania
mengalami kanker gondok, 10% anak menalami gangguan mental, banyak anak
mengalami kelainan genetik. Sebagia besar anak Ukrania diduga telah mengalami
kelainan pertahanan tubuh setelah terjadinya peristiwa itu. Bahkan beberapa
hewan mengalami kerlainan genetik.
Pada tahun 1990 – 1998,
didapatkan terjadi peningkatan kasus kanker kelenjar gondok sebanyak 1.791
kasus pada anak-anak Ukraina, yang hidup di wilayah di sekitar Pembangkit
Tenaga Nuklir Chernobyl. Para ahli telah menghubungkan semua penyakit kanker
kelenjar gondok ini dengan kecelakaan nuklir Chernobyl.
Baru- baru ini Gempa
bumi yang disusul adanya tsunami yang melanda Jepang pada Jumat
(12/3) kemarin menimbulkan potensi bahaya baru. Hal ini disebabkan adanya
beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Jepang yang mengalami
kerusakan. San ini memicu adanya ancaman bahaya kontaminasi radioaktif yang
muncul ke permukaan.
Radioaktif adalah
sejenis zat yang berada di permukaan atau di dalam benda padat, cair atau gas
yang mana kehadirannya berbahaya bagi tubuh manusia. Radioaktif berasal dari
radionuklida (radioisotop) sebuah inti tak stabil akibat energi yang
berlebihan.
Menurut situs atomicarchive.com,
setidaknya ada tujuh efek yang berbahaya bila tubuh manusia terkena bocoran
radioaktif dari PLTN.
Rambut:
Rambut akan menghilang
dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems merupakan satuan
dari kekuatan radioaktif.
Otak:
Sel-sel otak tidak
akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau
lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh
darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
Kelenjar Gondok:
Kelenjar tiroid sangat
rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat
menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
Sistim Peredaran Darah:
Ketika seseorang
terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang,
sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal ialah seperti
penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima,
menunjukan gejala dapat bertahan selama 10 tahun dan mungkin memiliki risiko
jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.
Jantung:
Bila terkena radiasi
berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan kerusakan langsung pada
pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
Saluran Pencernaan:
Radiasi dengan
kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan
dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
Saluran Reproduksi:
Saluran reproduksi
akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam
jangka panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan.
Melihat bahayanya dampak
dari radiasi radioaktif ini, pemerintah Jepang langsung menetapkan kondisi
siaga menyusul potensi kebocoran radioaktif pada lima reaktor nuklir di dua
lokasi. Tiga ribu warga yang tinggal di sekitar reaktor nuklir Fukushima
Daiichi dengan radius 10 km langsung dievakuasi.Sebanyak 14.000 warga yang tinggal
di bagian timur laut Jepang masih di lokasi Daiichi, turut juga diungsikan
setelah mendapat peringatan dari Tokyo Electric Power Co. Jepang mempunyai 54
reaktor dan 10 di antaranya telah ditutup terkait bencana gempa dan tsunami
yang menimpa wilayahnya. Sebanyak 30 persen pasokan listrik di Jepang berasal
dari tenaga nuklir.
Mitigasi Kebocoran Nuklir
Untuk menghindari
banyaknya korban akibat kebocoran reactor nuklir pada PLTN, dapat menggunakan
beberapa cara yaitu :
Penanggulangan awal
1. Teknologi PLTN harus menggunakan standar internasional dengan
teknologi yang terpercaya dari Negara- Negara yang sudah berpengalaman dalam
bidang ketenaganukliran.
2. Penempatan PLTN harus berada jauh dari permukiman padat penduduk
untuk menghindari resiko sekecil mungkin serta harus ditempatkan di wilayah
yang stabil.
3.
Melakukan perawatan dan pengecekan secara kontinyu untuk
meminimalisir resiko.
Setelah terjadi kebocoran
1. Harus segera mengevakuasi masyarakat sekitar keluar dari radius
resiko radiasi sampai batas waktu tertentu.
2.
Bagi semua orang yang telah berada dalam erea daerah paparan harus
segera dilakukan skrening tes adanya kontaminasi radiasi dalam tubuhnya. Bila
terdapat masyarakat yang terkontaminasi harus segera diisolasi dan dilakukan
perawatan dan pemantauan kesehatannya.
Semua masyarakat dalam
paparan bencana kebocoran reaktor nukklirsementara belum diungsikan harus
tinggal di dalam rumah dan tidak boleh enyalakan AC untuk mencegah kontaminasi
dengan udara luar. Masyarakat juga dilarang mengkonsumsi air kran, sayuran,
buah-buan ataubahan makanan yang telah terkontaminasi dengan udara luar.
Kesimpulan
Ketenaganukliran sangat
banyak manfaatnya karena menggunakan bahan bakar yang murah dan mempunyai
reaksi berkesinambungan dan tidak memiliki residu yang mengganggu lingkungan
seperti lapisan ozon dan mengurangi tingkat global warming. Juga bias
dimanfaatkan untuk tenaga listrik. Tetapi Ketenaganukliran juga memiliki banyak
dampak negatif jika dalam pemanfaatanya tidak maksimal, seperti residu
zat radioaktif sisa reaksi dalam reactor nuklir yang hanya bias terurai selama
24000 tahun.
Ketenaganukliran juga
biasa dimanfaatkan oleh suatu Negara untuk dijadikan senjata pemusnah massal.
Jika terjadi kebocoran reactor pada pembangkit listrik tenaga nuklir, akan
berakibat fatal, seperti yang terjadi di Chirnobyl, ukraina dan Fukushima
Jepang.
Dalam mitigasi bencana
nuklir, sebelum terjadi kebocoran nuklir, pembuatan PLTN harus sesuai dengan
standar internasional untuk meminimalisir bencana, jika sudah terjadi
kebocoran, evakuasi adalah hal yang paling penting untuk mengurangi korban.
Sumber:
http://mediaanakindonesia.wordpress.com/2011/03/14/dampak-kebocoran-nuklir-bagi-manusia/
28 maret 2011 pukul 00.13
http://aliusman.wordpress.com/2010/07/26/pltn-aman-dan-ramah-lingkungan/28 maret 2011 pukul 00.30
http://regional.kompas.com/read/2011/03/18/03544387/Manfaat.dan.Dampak.PLTN.Tidak.Sebanding 27
maret 2011 pukul 22.30
http://www.lintasberita.com/go/1778514 27
maret 2011 pukul 21.09
Komentar
Posting Komentar